Peternak sebagai bagian dari ""Farmer"" memiliki: karakteristik dan perilaku sosial yang hampir sama dengan petani kecil pada umumnya.
Karakteristik dan perilaku sangat dipengaruhi pula oleh kondisi topografi wilayah, system pemerintahan setempat, maupun iklim setempat. Penggunaan tenaga kerja yang lebih mempercayai keluarga dibandingka tenaga kerja diluar keluarga menjadi salah satu diantara perilaku sosial yang sangat dominan. Demikian pula minimnya inovasi dan kurang membangun kepercayaan terhdapa pihak lain menjadi perilaku lainnya yang dapat ditemukan dalam usahatani skala kecil. Hal ini dapat dipahami karena bagi pelaku usahaternak rakyat inovasi membutuhkan modal yang cukup besar, sementara itu kebutuhan modal usahaternak pun biasanya hanya sedikit bahkan tak jarang meminjam dari sumberdana diluar keluarga sehingga apabila terjadi kegagalan dalam berinovasi maka dana yang dipinjam tidak dapat dikembalikan dengan baik. Di lain pihak apabila terjadi kekecewaan yang mendalam terhadap pihak luar akan membuat pelaku usaha skala kecil akan membuat perlindungan diri dengan tidak gampang percaya terhadap hal hal baru baik berupa bantuan maupun teknologi baru untuk usahaternaknya. Untuk dapat meningkatkan rasa percaya diri pelaku usaha ternak skala kecil dan kemampuannya diperlukan pembelajaran terus menerus yang dapat diperoleh dengan bergabung dalam sebuah kelompok dimana anggota kelompoknya selalu belajar dari pengalaman orang lain dan mampu meningkatkan kemampuan dengan mencoba hal hal baru tanpa harus hawatir pada dampak usaha skala kecilnya.