Merek bukan sekadar sebuah nama, bukan juga sekadar sebuah logo atau simbol. Merek merupakan cerminan nilai yang diberikan pada pelanggan berupa kualitas fisik dan nonfisik dari suatu entitas. Dalam hal ini, pemasar memiliki banyak pilihan tentang jumlah dan sifat dari unsur merek yang dapat digunakan dalam menciptakan sebuah merek untuk mengidentifikasi produknya.

Dalam mengevaluasi strategi arsitektur merek, dapat dikemukakan beberapa pertanyaan: apa saja peran portofolio merek; apakah merek memiliki potensi untuk dibuat ekstensi merek; apa keuntungan dari pengaturan merek yang berbeda. Setiap merek harus mempertimbangkan empat perspektif identitas merek dan menggunakannya untuk membantu mengartikulasi seperti apa merek tersebut seharusnya berada di benak pelanggan. Untuk mempelajari bagaimana pelanggan berpikir, merasakan, serta bertindak terhadap merek, maka pemasar harus terlebih dahulu melakukan audit merek agar dapat membuat keputusan strategis.

Buku ini memandu pembaca dalam membangun sebuah merek yang kuat dan tertanam di benak konsumen, mulai dari pemahaman akan perbedaan merek dan produk, apa saja yang di-branding, unsur-unsur pembentuk merek, strategi branding hingga bagaimana mengukur ekuitas merek. Merek yang diangkat sebagai studi kasus dalam buku ini didominasi oleh merek-merek lokal maupun merek global yang akrab di masyarakat Indonesia. Buku ini relevan untuk semua jenis organisasi terlepas dari ukuran, sifat bisnis, atau orientasi keuntungan.